Analisis Kemampuan Pembuktian Matematika Siswa SMA Negeri 1 Alu Ditinjau dari Gaya Kognitif
Abstract
Rendahnya kemampuan peserta didik dalam melakukan pembuktian matematika pada materi induksi matematika. Perbedaan gaya kognitif dapat memberikan gambaran kepada kita bagaimana struktur argumentasi siswa dalam melakukan pembuktian karena gaya kognitif mempunyai korelasi terhadap kemampuan intelektual dan perseptual siswa. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi bagaimana kemampuan pembuktian matematika siswa yang ditinjau dari gaya kognitif. Gaya kognitif yang dimaksud adalah gaya kognitif field independent dan gaya kognitif field dependent. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini adalah purposive sampling sehingga diperoleh masing-masing 3 subjek yang mewakili kedua gaya kognitif tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes GEFT, tes kemampuan pembuktian matematika, dan wawancara. Tes GEFT digunakan untuk menggolongkan siswa ke dalam masing-masing gaya kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pembuktian matematika dengan gaya kognitif field independent cenderung memiliki kemampuan analisis yang baik, sedangkan dengan gaya kognitif field dependent memiliki kemampuan memahami soal namun cenderung kurang teliti dan tidak sesuai prosedur yang tepat. Dari 5 indikator kemampuan mengonstruksi bukti, subjek dengan gaya kognitif field dependent kurang cakap dalam aturan-aturan penarikan kesimpulan. Sementara subjek field independent sudah cakap dalam penarikan kesimpulan. Dengan mempertimbangkan perbedaan gaya kognitif siswa, kegiatan pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan kualitas belajar siswa secara menyeluruh.
Downloads
References
Kafiar, Elisabeth, dkk, 2015, Proses berpikir siswa sma dalam memecahkan masalah matematika pada materi spltv ditinjau dari gaya kognitif field independent dan field dependent, Jurnal Ilmiah Matematika dan Pembelajarannya, 2(1), 48 – 63. DOI: https://doi.org/10.31597/ja.v1i2.149
Ngilawajan, D. A., 2013. Proses berpikir siswa sma dalam field independent dan field dependent, Pedagogia, 2(1), 71–83. DOI: https://doi.org/10.21070/pedagogia.v2i1.48
Nurrakhmi, R. Z. F., & Dr. Agung Lukito, M. S., 2014. Profil intuisi siswa sma dalam memecahkan masalah turunan ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(3), 208–214. DOI: https://doi.org/10.25273/jipm.v3i2.505
Permendikbud, 2016, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Rohmah, W. N., Septian, A., & Inayah, S., 2020. Analisis kemampuan penalaran matematis materi bangun ruang ditinjau gaya kognitif siswa menengah pertama, Prisma, 9(2), 179 – 191. DOI: https://doi.org/10.35194/jp.v9i2.1043
Santri, F., 2017, Kemampuan representasi matematis dan kemampuan pembuktian matematika, Jurnal Edumath, 3(1), 49–55. DOI: https://doi.org/10.22460/jpmi.v1i3.p395-400
Siahaan, E. M., Dewi, S., & Said, H. B., 2019, Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis berdasarkan teori polya ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent pada pokok bahasan trigonometri kelas x sma n 1 kota jambi, PHI: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 100 – 110. DOI: https://doi.org/10.33087/phi.v2i2.37
Utari, T., & Hartono, H., 2019, Muatan penalaran dan pembuktian matematis pada buku teks matematika sma kelas x kurikulum 2013, Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6(1), 1–13. DOI: https://doi.org/10.21831/jrpm.v6i1.17002
Copyright (c) 2023 St. Muthmainnah, Fauziah Hakim, Nurhidayah Nurhidayah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
- Free access for all users worldwide
- Authors retain copyright to their work
- Increased visibility and readership
- Rapid publication
- No spatial constraints