Pemetaan Kasus Kekerasan Berdasarkan Karakteristik Wilayah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara Menggunakan Canonical Correspondence Analysis

  • Tesya Yunita Sembiring Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Rina Widyasari Universittas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
  • Hendra Cipta Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Keywords: Canonical Correspondence Analysis, Kekerasan, Peta Triplot

Abstract

Tindak kekerasan merupakan sebuah tindakan kriminal yang membawa dampak negatif baik secara ekonomi maupun psikologis, serta melanggar hukum, norma sosial, dan nilai-nilai agama. Banyak aspek masyarakat, termasuk kepadatan penduduk, status ekonomi, dan tingkat pendidikan, dapat memengaruhi prevalensi kekerasan di lokasi tertentu. Karena setiap wilayah Sumatera Utara memiliki ciri khas yang berbeda, maka demikian pula pola tingkat kekerasannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis hubungan antara kasus kekerasan dengan kabupaten/kota di Sumatera Utara, berdasarkan karakteristik wilayah. Unit observasi penelitian ini adalah 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) tahun 2021, dengan variabel Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), seksual, trafficking, dan kekerasan lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah Canonical Correspondence Analysis (CCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan dan hubungan antara kasus kekerasan dengan kabupaten/kota di Sumatera Utara berhasil divisualisasikan melalui peta triplot. Variansi data yang terwakili dalam peta triplot sebesar 0,0150 dari total nilai eigen, dan secara akumulatif, Peta triplot dua dimensi dapat menjelaskan 100% variasi data yang dikumpulkan oleh CCA..

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-01-31
How to Cite
Sembiring, T. Y., Widyasari, R., & Cipta, H. (2025). Pemetaan Kasus Kekerasan Berdasarkan Karakteristik Wilayah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara Menggunakan Canonical Correspondence Analysis. SAINTIFIK, 11(1), 166 - 171. https://doi.org/10.31605/saintifik.v11i1.579