Respon Pertumbuhan Tanaman Terung (Solanum melongena L.) Terhadap Pemberian Kompos Limbah Nilam (Pogostemon cablin Benth.)
Abstract
Kuantitas limbah nilam pada indusrti penyulingan nilam yang semakin meningkat membutuhkan upaya pemanfaatan guna menghindari kerusakan lingkunagn, salah satu alternatif yaitu dijadikan sebagai pupuk kompos. Pada tahun 2022 produksi terung mengalami penurunan yaitu sebesar 52.221,00 ton/tahun. Hal tersebut perlu dilakukan peningkatan produksi tanaman terung (Solanum melongena L.) Kompos Limbah nilam merupakan hasil buangan dari proses produksi penyulingan minyak nilam yang memiliki kandungan hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengganti pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon kompos limbah nilam terhadap pertumbuhan tanaman terung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 taraf perlakuan dan 4 kali ulangan. Dosis yang digunakan adalah K0 (kontrol), K1 (600 gram), K2 (800 gram), K3 (1000 gram), K4 (1500 gram). Parameter yang diamati meliputi tinggi batang (cm) dan jumlah daun (helai). Hasil uji ANOVA untuk kelompok bahwa perlakuan tinggi tanaman terung tidak memberikan pengaruh yang signifikan yaitu Fhitung (2,39) < Ftabel (3,49) maupun pada perlakuan tidak memberikan pengaruh yang signifikan yaitu Fhitung (2,18) < Ftabel (3,26), hal tersebut disebabkan oleh faktor lingkungan seperti curah hujan yang sangat tinggi sehingga kandungan unsur hara yang ada pada pupuk ikut tercuci oleh air dan tidak maksimal diserap oleh akar tanaman. Hasil uji ANOVA pada jumlah helai daun menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk kompos limbah nilam untuk kelompok tidak memberikan pengaruh yang signifikan yaitu Fhitung (1,22) < Ftabel (3,49) maupun pada perlakuan tidak memberikan pengaruh yang signifikan yaitu Fhitung (0,66) < Ftabel (3,26), diduga dosis pemberian pupuk belum mencukupi untuk menunjang pertambahan jumlah helai daun pada tanaman terung. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pemberian kompos limbah nilam terhadap pertumbuhan tanaman terung.
Downloads
References
Direktorat Jendral Perkebunan. 2020. http:// Ditjenbun. Dept an. Go id.
Fathini Dannar Nur., Sriyanto Waluyo., &Suci Handayani. (2014). Pengaruh Masa Inkubasi Vinasse dan Takaran Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah (Capcisum annum L.). Jurnal Vegetalika. Vol 3. No 2, 2014: 13-24.
Hadisuwito, (2012). Membuat Pupuk Kompos Cair, PT. AgromediaPustaka: Jakarta.
Ngantung, J. A. B., Rondonuwu, J. J., & Kawulusan, R. I. (2018). Respon Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Dan Anorganik di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. Eugenia, 24(1), 44–52. https://doi.org/10.35791/eug.24.1.2018.21652. DOI: https://doi.org/10.35791/eug.24.1.2018.21652
Riski, MS 2013. Hama dan penyakit tanaman terung (Solanum melongena L) di Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Skripsi, Institut Pertanian Bogor
Sanchez. (2011). Properties And Management Of Soil In The Tropic. John Wiley and Sons, Inc New York.
Suciantini. 2015. Interaksi Iklim (Curah Hujan) Terhadap Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Pacitan. Balai penelitian dan hidrologi. Balitbang Kementan DOI: https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010232
Sutra. 2014. Pengaruh Pemberian Kompos Ampas Nilam terhadap Pertumbuhan dan hasil tanaman Kentang (Solanum Tuberasum L. Ev,. GRANOLA). Skripsi. Program Studi agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo.
Copyright (c) 2024 Erfina Erfina, Maretik Maretik, Dandi Dandi, Tahir Tahir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
- Free access for all users worldwide
- Authors retain copyright to their work
- Increased visibility and readership
- Rapid publication
- No spatial constraints