- KOMPOSISI VEGETASI MANGROVE DAN IDENTIFIKASI FAUNA SECARA VERTIKAL DIPESISIR PANTAI KECAMATAN POMALA, KOLAKA, SULAWESI TENGGARA

-

  • Sutriani Kaliu Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Ramad Arya Fitra Universitas Sembilanbelas November Kolaka
Keywords: komposisi, mangrove dan identifikasi fauna.

Abstract

Vegetasi hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 14 jenis liana, 44 spesies epifit dan 1 jenis sikas. Hutan mangrove sebagai salah tempat pengasuhan (nursery ground), pemijahan (spawning ground) dan mencari makan (feeding ground). Kabupaten Kolaka adalah satu daerah yang memiliki hutan mangrove yang terletak dipesisir pantai yang dapat menunjang perekonomian masyarakat nelayan dan keberagaman fauna yang terletak dikecamatan Pomala. Penelitian ini bertujuan melihat komposisi vegetasi mangrove dan identifikasi fauna secara vertikal sebagai acuan dalam menambah informasi (database) mengenai komposisi vegetasi mangrove yang ada di kabupaten Kolaka. Penelitian dilaksanakan dipesisir pantai kecamatan Pomala, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Pengambilan data vegetasi mangrove pada lokasih penelitian menggunakan metode plot yang masing-masing lokasi diletakan lima titik sampling, tiap plotnya berukuran 10 x 10 m2 dan disetiap plot dibagi lagi menjadi 4 sub plot organisme berukuran 5 x 5 m2 untuk mempermudah perhitungan fauna vertikal pada mangrove, keberadaan fauna yang berasosisasi di mangrove mewakili setiap pengaruh di ditempatkannya plot dan pengukuran fisikokimia lingkungan. Hasil penelitian ditemukan 4 spesies yaitu Rhizophora mucronate Lamk.  Sonneratia casiolaris (L) Engl  Sonneratia Alba J.E Smith dan  Avesinnia marina (Forsk) Vierh. Terdapat 15 spesies fauna serta parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan mangrove dan hidup berkembangnya  fauna. 

Vegetasi hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 14 jenis liana, 44 spesies epifit dan 1 jenis sikas. Hutan mangrove sebagai salah tempat pengasuhan (nursery ground), pemijahan (spawning ground) dan mencari makan (feeding ground). Kabupaten Kolaka adalah satu daerah yang memiliki hutan mangrove yang terletak dipesisir pantai yang dapat menunjang perekonomian masyarakat nelayan dan keberagaman fauna yang terletak dikecamatan Pomala. Penelitian ini bertujuan melihat komposisi vegetasi mangrove dan identifikasi fauna secara vertikal sebagai acuan dalam menambah informasi (database) mengenai komposisi vegetasi mangrove yang ada di kabupaten Kolaka. Penelitian dilaksanakan dipesisir pantai kecamatan Pomala, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Pengambilan data vegetasi mangrove pada lokasih penelitian menggunakan metode plot yang masing-masing lokasi diletakan lima titik sampling, tiap plotnya berukuran 10 x 10 m2 dan disetiap plot dibagi lagi menjadi 4 sub plot organisme berukuran 5 x 5 m2 untuk mempermudah perhitungan fauna vertikal pada mangrove, keberadaan fauna yang berasosisasi di mangrove mewakili setiap pengaruh di ditempatkannya plot dan pengukuran fisikokimia lingkungan. Hasil penelitian ditemukan 4 spesies yaitu Rhizophora mucronate Lamk.  Sonneratia casiolaris (L) Engl  Sonneratia Alba J.E Smith dan  Avesinnia marina (Forsk) Vierh. Terdapat 15 spesies fauna serta parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan mangrove dan hidup berkembangnya  fauna. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bahri, A. F. 2006. Analisis Kandungan Nitrat dan Fosfat pada Sedimen Mangrove yang Termanfaatkan di Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru. http://www.mangroveforest.com. Publikasi.
Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting dan M. J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta.
Kaliu. S., 2018. Struktur Vegetasi Mangrove dan Fekunditas Rhyzophora mucronata di desa Terapung, Mawasangka, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara
Kusmana, C. 2002. Pengelolaan Ekosistem Mangrove Secara Berkelanjutan dan berbasis Masyarakat. Makalah Disampaikan pada Lokakarya nasional Ekosistem Mangrove. Jakarta.
______.,Onrizal., Sudarmadji., 2003. Jenis-Jenis Pohon Mangrove di Teluk Bintuni, Papua.
Marsono, D. 1989. Synecologycal Considerations on Rehabilitation of Mangrove Vegetation. Prosiding Simposium; Mangrove Management: its Ecologycal and Economic Considerations. Biotrop Special Publ. No. 37. Bogor.,
Notji, A. 2002. Laut Nusantar. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Noor. dkk. 2006. Panduan Pengenalan Manggrove Di Indonesia. Bogor. WI-IP.
Sancayaningsih, R. P., Djohan, C. S. dan Hadisusanto, S. 2014. Petunjuk Praktikum Ekologi. Laboratorium Ekologi dan Konservasi. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Soekardjo, S. 1993. Perilaku Ekosistem Mangrove dan Usaha Konservasi di Indonesia. Bulletin Ilmiah Instiper. Yogyakarta. Vol.4 No. 2. Hal. 163-169.
Warsidi dan Endayani. 2017. Komposisi Vegetasi Mangrove Di Teluk Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda.
Wahyu, S. L., dan Widyastuti, M. 1998. Identifikasi dan Pengukuran Parameter-Parameter Fisika Lapangan. Kerjasama Fakultas Geografi-UGM dan Bakosurtanal-BANGDA. Proyek MREP. Sulawesi Selatan.
Zamroni, Y. dan Rohyani, I. M. 2008. Litterfall productionof mangrove forest in the beach waters of Sepi bay, west Lombo. Biodiversitas. 9(4): 284 -- 287
Published
2019-11-26
How to Cite
Kaliu, S., & Arya Fitra, R. (2019). - KOMPOSISI VEGETASI MANGROVE DAN IDENTIFIKASI FAUNA SECARA VERTIKAL DIPESISIR PANTAI KECAMATAN POMALA, KOLAKA, SULAWESI TENGGARA. SAINTIFIK, 5(2), 127-134. https://doi.org/10.31605/saintifik.v5i2.229